Sepertinya judul pada postingan kali ini memang tidak
semurahan pada postingannya, yup ..kali ini gue mencoba nulis tentang bahasa
yang asik saat kita sedang komunikasi kepada siapapun dan berapapun jumlah
orangnya.
Komunikasi dapat didefinisikan sebagai social interaksi melalui pesan – pesan, seperti penyampaian
pemikiran, perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan).
Dalam proses interaksi kepada sesama dengan menggunakan bahasa baku
mengharuskan komunikasi yang efektif. (Baca
: Komunikasi Efektif)
Dengan komunikasi yang efektif, proses interaksi kepada
sesamapun akan terjadi sangat mudah dipahami dengan tutur – tutur gaya bahasa
yang dapat dipahami. Ada banyak dialek bahasa dinegara ini, dari bahasa gaul /
informal, bahasa yang dicampur adukan dengan bahasa – bahasa yang lainnya dan
gaya bahasa baku / resmi.
“Gunakanlah bahasa Indonesia yang baik dan benar” slogan ini
sudah tentu sering kali kita dengar ditelinga kita. Lalu apa maksut dari slogan
ini.? Apa kita harus menggunakan bahasa resmi dimanapun kita berada.? Tentu
bukan itu.
Arti dari Penggunaan
bahasa Indonesia dengan baik dan benar adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah
bahasa baku, tidak hanya kaidah tertulis tapi kaidah baik juga adalah bahasa
baku lisan. Jelasnya .. bahasa yang baik adalah bahasa yang mempunyai nilai
rasa yang tepat dan sesuai dengan situasi pemakaianya. bahasa yang benar adalah
bahasa yang menerapkan kaidah dengan konsisten.
Abad modernisme ini seperti yang hidup di kota metropolitan
(jakarta) dimana penduduknya lebih banyak menggunakan bahasa gaul / informal. Orang
yang pertama kali mencetuskan bahasa –bahasa ini banyak dituturkan oleh
kalangan artis dari bahasa – bahasa lain yang sekiranya terdengar lucu apabila
di ucapkan. Ada juga kata – kata penggelembungan bahasa dan menjadi suatu tren
dalam gaya bahasa informal ini.
Dalam berkomunikasi dengan gaya berbahasa kita memerlukan diksi yang tepat dan sesuai dengan kondisinya baik
situasi resmi maupun tidak resmi. Dalam semantik atau ilmu yang mempelajari
pergeseran makna kata, kita mengenal istilah ameliorasi. Ameliorasi adalah
perubahan makna kata yang lebih baik, lebih indah, lebih terhormat daripada
bermakna Peyorasi. Peyorasi adalah perubahan makna kata yang lebih rendah,
lebih jelek, dan kurang sopan bila kita gunakan. Untuk itu, bahasa-bahasa yang
amelioratiflah yang perlu kita kembangkan dalam berbahasa.
Gaya bahasa sarkasme
hendaknya dihindari dalam berkomunikasi.
Hal ini karena sangat bertentangan dengan etika berbahasa. Di samping
itu juga akan menimbulkan emosi bagi orang lain. Bila emosi sudah mewarnai
dalam pembicaraan maka dampak buruk bisa saja terjadi.
Selain makna yang kita
perhatikan dalam berkomunikasi, kita juga harus memperhatikan sikap kita saat
berbicara. Karena sikap juga mempengaruhi etika dalam berkomunikasi.
Bersikaplah yang wajar dan sopan.
(Berbagai Sumber)